SEMINAR DARING NASIONAL PEKI SERI #9 : Suku Anak Dalam (SAD) Dan Upaya Pengendalian Vektor Malaria Berbasis Budaya Lokal

Malaria masih menjadi masalah kesehatan beberapa daerah di Indonesia. Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi dengan kasus Malaria di wilayahnya. Berbagai upaya pemberantasan telah banyak dilakukan, baik secara preventif, promotif maupun kuratif untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh malaria. Provinsi Jambi sendiri telah mentargetkan Eleminasi Malaria di Tahun 2027.

Kejadian penyakit malaria dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi lingkungan, suhu udara, sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat setempat. Kondisi lingkungan yang potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Anopheles sp sebagai vektor adalah rawa-rawa dan laguna yang digenangi air.

Suku Anak Dalam (SAD) yang tersebar di 6 kabupaten kota di Provinsi Jambi, memiliki risiko yang tinggi terhadap penularan Malaria. Dipandang dari letak geografisnya, daerah tinggal SAD merupakan daerah yang terletak di daerah pedalaman, yang memungkinkan terdapatnya banyak tempat perindukan vektor malaria, kondisi lingkungan rawa-rawa dan perilaku penduduk yang mendukung penyebaran malaria sehingga menambah sulit untuk ditangani. Ditambah lagi dengan persoalan kurangnya informasi yang didapat tentang penanganan masalah penyakit malaria berserta akses pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan (http://jambiprov.go.id/),

Apa dan bagaimana upaya Pemerintah Provinsi Jambi dalam mengatasi permasalahan Malaria di wilayahnya, terutama pada Suku Anak Dalam? simak dan ikuti Seminar Daring Nasional Perkumpulan Entomologi Kesehatan Cabang Provinsi Jambi bersama Direktorat P2PTVZ Kemenkes dan WHO Indonesia, Sabtu 3 Oktober 2020 via Zoom dan Live Youtube di https://youtu.be/i-VAxYEaUF8