
Pada tanggal 18 Desember 2023, Tim Peki yang terdiri dari perwakilan dari Pusat, Kepulauan Riau, Lampung, D.I.Yogyakarta dan Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara berkesempatan meninjau Ibu Kota Negara/IKN. Calon Ibu Kota Baru ini terletak di Kecamataan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Propinsi Kalimantan Timur. Waktu tempuh dari Balikpapan menuju IKN selama kurang lebih 2 jam. Keberangkatan tim PEKI difasilitasi oleh Aspphami dalam rangka Workshop Eksklusif, Anti Rayap, Vektor dan Binatang Pengganggu Pada Gedung dan Kawasan Ibu Kota Negara, yang diselenggarakan di hotel Grand Tjokro, Balikpapan, 19 Desember 2023. Perjalanan menuju IKN saat ini memakan waktu cukup lama, sekitar 2.5 jam, namun nantinya setelah jalan tol penghubung Balikpapan- IKN sudah selesai, waktu tempuh cukup 40 menit saja.

Kunjungan ini dimaksud untuk melihat sendiri progres pembangunan dan kesiapan IKN sebagai Ibu Kota Negara yang baru, menepis anggapan negatif yang masih tinggi di kalangan masyarakat tentang mendesaknya perpindahan Ibu Kota Negara dan kesiapan pembangunan IKN.
Dengan konsep Forest City, IKN yang awalnya merupakan daerah bekas tambang, semak belukar akan berubah menjadi smart city, kota yang modern dengan tetap mempertimbangkan aspek daya dukung sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Lokasi pertama yang kami kunjungi ketika sudah tiba di IKN adalah Rumah Teknologi Nusantara. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan dan setiap ruangan menjadi sarana informasi tentang IKN. Beragam kecanggihan teknologi yang akan diterapkan di IKN dipamerkan disini. Di ruang pertama yang kami masuki, kami disajikan film dokumenter berdurasi pendek tentang bagaimana rencana pembangunan IKN dari hutan menjadi nantinya menjadi kota yang modern, yang akan menjadi kota masa depan kebanggaan Bangsa Indonesia. Ruang selanjutnya menampilkan moda transportasi cerdas atau Intelligent Transportation System/ITS. Alat transportasi ini berbentuk pesawat, yang akan menjadi taksi terbang yang pertama kali di dunia. Taksi terbang Hyundai memiliki kapasitas empat penumpang dan satu pilot.


Ada juga robot pintar yang nantinya dapat membantu pekerjaan rumah tangga sehingga rumah akan selalu bersih. Juga setiap rumah dapat dilengkapi dengan peralatan modern untuk menjamin keamanan, misal adanya smart energy system, smart buiding control, smart home appliances, dan lainnya.
Selanjutnya kami juga berkesempatan berkeliling lokasi IKN dengan kendaraan yang kami tumpangi untuk melihat proses Pembangunan gedung-gedung, antara lain Rumah susun/rusun yang akan menjadi rumah tempat tinggal para ASN dan keluarganya, Gedung-gedung perkantoran Kementerian Lembaga, Sarana Ibadah, Mess karyawan beserta kantinnya dan yang paling dinanti-nantikan yaitu calon Istana Negara dan rumah peristirahatan Bapak Presiden ketika melakukan kunjungan ke IKN. Rumah peristirahatan ini terletak di area yang tinggi sehingga dapat terlihat seluruh kawasan IKN dari atas.
Pemandangan yang tersaji dari atas mampu menjelaskan bahwa Pembangunan IKN sangat ramah lingkungan. Konsep perpindahan IKN ke Kalimantan Timur mencontoh kondisi pembangunan kota di Kuala Kencana, Papua. Dimana pembangunan hanya dilakukan pada 1 titik pembangunan saja, sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan yang diakibatkan pembangunan itu sendiri, sebagai contoh, dibelakang gedung masih utuh sebagai ekosistim hutan, tidak ada yang berubah. Konsep perpindahan Ibu Kota Negara bukan hal baru, sudah ada beberapa negara juga memindahkan pemerintahannya ke daerah baru, misal; Malaysia, Brasil, Myanmar, Turki, Kazakhstan, Pakistan dan Nigeria.
Kami juga berkesempatan mengunjungi Titik Nol IKN. Istilah Titik Nol disini berbeda arti dengan Titik Nol yang ada di Sabang ataupun Titik Nol di kota-kota lain di Indonesia. Titik Nol di IKN bukan merupakan koordinat pengukuran jarak/ kilometer nol, yang merujuk suatu titik yang ditetapkan menjadi titik pusat atau titik mula suatu wilayah, namun dimulainya semua pihak dalam melakukan pekerjaan pembangunan infra struktur di IKN, sekaligus menjadi patokan yang menggambarkan ketinggian elevasi dari setiap bangunan yang ada di IKN.
Diakhir kunjungan, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN menjelaskan bahwa progress IKN sudah mencapai 60%, Diharapkan pada tanggal 17 Agustus 2023 IKN dapat resmi dibuka oleh Presiden RI.
Tepat Pukul 17.00 Wita tim PEKI dan tim Aspphami kembali ke Balikpapan, membawa kenangan indah dengan melihat sendiri progres pembangunan IKN. Semoga apa yang sudah dimulai dapat selesai dengan baik. Tidak ada satu keputusan apapun yang memuaskan seluruh masyarakat, namun keputusan yang memberikan manfaat lebih besar kepada bangsa Indonesia harus didukung sebagai wujud kecintaan dan bakti untuk NKRI.(TIM PEKI)