Siap Dukung Pembangunan IKN, PEKI bersama ASPPHAMI Gelar Workshop Eksklusif “Anti Rayap, Vektor dan Binatang Pengganggu Pada Gedung Dan Kawasan Otorita Ibu Kota Nusantara”

Bagikan

Panitia Workshop dari PEKI

Acara workshop dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesi Raya dan Mars ASPPHAMI dan do’a yang dipimpin oleh Nur Utomo S.KM., M.Kes. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan yang di sampaikan oleh Ketua ASPPHAMI dan Ketua umum PEKI. Acara inti workshop di dahului dengan penyampaian oleh keynote speakers Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, Otorita IKN dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Otorita IKN yang diwakili oleh Direktur Pengelolaan Gedung Kawasan dan Perkotaan, Otorita IKN. Panel I di isi dengan narasumber Direktur Pengelolaan Gedung Kawasan dan Perkotaan, Otorita IKN; Direktur Sarana dan Prasarana Sosial, Otorita IKN; Direktur Pelayanan Dasar, Otorita IKN dengan moderator Dr. Endah Setyaningrum M.Biomed.


Materi dari Dr. Ir. Desiderius Viby Indrayana, ST., MM., MT., IPU., ASEAN Eng., ACPE ini terkait dengan operasional pemulihan gedung atau bangunan di Kawasan IKN. Termasuk didalamnya pekerja kontruksi. Dari 13 jenis spesies rayap yang ada di Indonesia yang ditemukan di Kalimantan satu diantaranya adalah jenis rayap tanah yang sangat agresif Coptotermes curvignathus. Kemudian dari Dr. Silveria Octaviana Bailia, M.M Direktur Sarana dan Prasarana Sosial , Otorita IKN, menerangkan terkait dengan strategi pemenuhan infrastruktur di Otorita IKN. Dr. Silveria Octaviana Bailia, M.M juga menyampaikan terkait dengan Smart Building Green, Sustainable Build, rumah yang ramah lingkungan kemudian fasilitas untuk anak-anak, lansia, disabilitas dan wanita serta kelestarian adanya karakteristik nusantara.

Keynote speakers menekankan bahwa pembagian Pembangunan Otorita IKN diselaraskan dengan alam. Artinya bahwa pembangunan ini berwawasan lingkungan dengan melestarikan vegetasi atau fauna yang ada, dengan cara meminimalisir faktor resiko penyebaran Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit. Kemudian investasi pembngunan Otorita IKN diantaranya 80% dari investasi swasta dan 20% dari anggaran APBN. Penyakit tular vektor nyamuk didalam data sekunder menempatkan atau mendapatkan data bahwa ditemukan 416.0000 kematian/tahunnya.


Ibu Kota Nusantara rencananya akan didukung atau di buat menjadi Smart City, dimana didalamnya akan dilengkapi oleh transportasi massal yang menggunakan teknonologi canggih berupa taxi udara yang bisa diakses dalam fasilitas publik di Otorita IKN tersebut. Setelah ISHOMA acara dilanjutkan dengan diskusi Panel II dengan narasumber Kepala Satgas Pembangunan IKN; PT. Discovery Enviroment Science Indonesia; Prof. Dr. Dodi Nandika dengan moderator Ir. Richard Effendi Siregar. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembahasan hasil rumusan dan penutupan.(Tomo/TIM PEKI)

Berlangganan informasi dari kami

dapatkan informasi terkini secara gratis

Informasi lainnya